Penerapan Keputusan Rantai Pasokan BMW
Dewasa ini peningkatan
pengetahuan konsumen ialah mengenai kepuasan yang di berikan. Perusahaan
merasionalkan proses mereka secara efektif dan perusahaan harus
memberikan tanggapan yang tercermin pada manajemen rantai pasokan yang
tujuannya membangun sebuah rantai pemasok yang memusatkan perhatian untuk
memaksimalkan nilai bagi pelanggan. BMW telah mengumumkan rencana untuk merubah
rantai pasokan siklus melalui penerapan sistem manajemen layanan baru.
Manajemen rantai pasokan merupakan salah satu prioritas atas grup. Gudang ruang
untuk menangani pasokan menjadi lebih kecil dan perusahaan harus menangani
masalah yang berkaitan dengan kebutuhan pelanggan untuk lebih banyak pilihan
dan fleksibilitas. Jadi kompleksitas yang terkait dengan meningkatnya
permintaan untuk just in time pengiriman harus dipenuhi oleh sistem manajemen
rantai pasokan yang efisien. BMW akan melakukan pemesanan sebelum proses
produksi untuk efisiensi. BMW berusaha melakukan penghematan biaya, tidak ada
biaya persediaan yang berhubungan dengan strategi perusahaan dalam penghematan
biaya.
Membina hubungan dengan
perusahaan lain demi flexibilitas. Ini dilakukan oleh perusahaan BMW Amerika
utara dengan Penske Logistik demi kelancaran produknya. Perusahaan tersebut
membantu BMW menanggani distribusi suku cadang ke dealer BMW di Mexico,
hal ini dilakukan perusahaan agar dapat memperlancar dalam proses pembuatan
mobil BMW. Dengan bekerja sama dengan pihak lain, BMW akan memperpendek
efisiensi waktu dalam proses produknya. Kelancaran dalam rantai pasokan akan
mempengaruhi nilai barang tersebut di mata konsumen. Konsumen akan lebih puas
dengan pelayanan yang baik dari produk tersebut di tunjang dengan produk BMW itu
sendiri yang berkualitas dengan tetap menjaga komitmen terhadap konsumen BMW
yang kita ketahui untuk kalangan menengah ke atas. Respon cepat yang dilakukan
perusahaan terhadap pasokan yang memberikan dampak yang positif terhadap nilai
BMW.
BMW melakukan mass customization
pada produknya yang memiliki performa yang luar biasa. Mass costomaziation
perlu dilakukan BMW untuk memberikan kesan yang berbeda pada produknya. Di
samping itu sebagai produsen mobil mewah BMW harus memberikan nilai tambah yang
ada dalam produknya yang akan memberikan dampak pada pasar yang ada. BMW
menawarkan berbagai macam tipe mobil dan memungkinkan mendapatkan mobil seperti
apa yang mereka inginkan. Hal yang ingin dicapai adalah kepuasan pelanggan
dengan memberikan nilai tambah pada produknya serta meningkatkan citra
perusahaannya dalam dunia bisnis otomotif. Ini terbukti dengan di luncurkan BMW
mini yang ditujukan bagi mereka yang menyukai mobil dengan ukuran mini yang
mengekspresikan diri mereka. Mass costumaziation dengan jumlah terbatas namun
memungkinkan bagi konsumen untuk mendesain model atap secara online. BMW
menerapkan strategi differensiasi dalam strategi rantai pasokan produknya untuk
memikat konsumennya agar memilih produknya. Di harapkan dengan mass
costumization akan menambah pangsa konsumen yang ada.
B. Ekonomi Rantai Pasokan
1. Keputusan buat atau beli.
Rantai pasokan memperoleh
perhatian yang cukup besar dalam strategi perusahaan. Hampir seluruh
perusahaan, proses rantai pasokan memiliki proporsi yang besar dalam hal biaya
maka perlu strategi yang efektif. Rantai pasokan memberikan peluang yang besar
mengurangi biaya dan meningkatkan keuntungan dengan strategi yang cermat pula
dari seorang manajer. Keputusan jual atau beli. Kebanyakan pelaku usaha
manufaktur, restoran, dan perakitan produk membeli komponen subrakitan yang
akan di jadikan produk akhir. BMW menjalin kerja sama dengan para pemasok untuk
memenuhi kebutuhan produksinya untuk kebutuhan akhir. BMW sangat selektif dalam
menjalin kerjasama dengan pemasok untuk menjaga hasil produksi yang memang di
tujukan kepada kalangan atas. Karyawan BMW di tuntut mengevaluasi pemasok
memastikan barangnya sampai dengan yang di jadwalkan.
2. Outsourcing
Outsourcing memindahkan sebagian
dari apa yang biasanya merupakan sumber daya dan aktivitas internal ke penjual
di luar perusahaan yang membuat sedikit berbeda dari keputusan jual atau
beli. Outsourcing merupakan bagian dari trend yang berkembang menuju
pemanfaatan efisiensi. BMW melakukan outsourcing di China, Rusia dan Thailand.
BMW melakukan Outsourcing selain untuk manambah pangsa pasar yang ada saat ini
juga untuk penghematan dana perusahaan di banding di buat di negara asal.
Misalnya di China yang lebih padat karya yang membutuhkan tenaga kerja yang
banyak.
C. Hubungan Pemasok Dengan BMW
BMW menjalin
kerja sama dengan sedikit pemasok. BMW di Amerika menjalin sekitar 100 pemasok
untuk bagian mobil dengan pemilihan yang selektif. Hubungan jangka panjang yang
diinginkan BMW dengan pemasok yang setia. Dengan sedikit pemasok di harapkan
pemasok lebih mengerti kebutuhan BMW yang tetap menampilkan kesan lux di masyarkat
dan kualitas yang menjamin. Penggunaan rantai pasokan yang sedikit memungkinkan
menghasilkan biaya transaksi dan biaya produksi yang rendah. Dengan sedikit
pemasok memiliki komitmen terhadap BMW dengan inovasi–inovasi sehingga
perusahaan lebih agresif dalam mencapai sasaran pasar. Kualitas dan performa
mobil BMW pun dapat terjamin dengan sedikit pemasok, perusahaan dapat
mengontrol lebih aktif seperti apa yang diinginkan
D. BMW Dalam Pengelolaan Rantai
Pasokan
BMW merupakan salah satu
perusahaan yang menerapkan pengelolaan rantai pasokan yang terintegrasi,
sehingga sangat mungkin untuk mendapatkan efisiensi yang substansial dalam
dalam pengelolaan bahan baku yang didapatkan dari pemasok. Siklus bahan baku
bergerak dari pemasok kemudian diterima lalu dilakukan proses produksi lalu
didistribusikan kepada distributor dan sampai pada pelanggan. Masing-masing
dalam siklus terebut berlangsung dalam organisasi terpisah dan mandiri.
Kesuksesan BMW dimulai dari adanya kesepakatan tujuan bersama, kepercayaan
dengan pemasok dan didukung dengan budaya organisasi yang sejalan.
Untuk membentuk sebuah manajemen
pengelolaan rantai pasokan yang terintegrasi ada beberapa hal yang dilakukan
oleh BMW, diantaranya:
1. Data “Pull” yang Akurat.
BMW membagikan data
informasi point-of-sales (POS) kepada pemasok, agar setiap
anggota yang tergabung dalam rantai pasokan dapat melakukan penjadwalan yang
efektif. Kemudian penggunaan Teknologi Informasi dalam pemesanan bahan baku (computer-assisted
ordering –CAO). Dengan begitu penggunaan system POS bisa menyesuaikan
data persediaan yang ada dan sisa pesanan. Kemudian bahan baku yang diperlukan
bisa langsung dikirim oleh pemasok.
2. Pengurangan Ukuran Lot
Pemasok mengirimkan bahan baku
dalam ukuran lot yang tidak terlalu besar kemudian bahan baku yang sudah
diterima bisa langsung diproses. Keuntungan mengirimkan bahan baku dalam ukuran
yang tidak terlalu besar adalah agar persediaan bahan baku yang tersedia di
pabrik minimum sehingga dapat mengurangi biaya pemeliharaan bahan baku.
3. Persediaan yang Dikelola oleh Vendor
Persediaan yang dikelola oleh
vendor (vendor managed inventory – VMI), dalam hal ini BMW
menyerahkan persediaan akan bahan bakunya pada pemasok. Jadi ketika bahan baku
sudah hampir mencapai nol maka pemasok langsung mengirimkan bahan baku. Pemasok
langsung mengirimkan bahan bakunya ke bagian produksi tidak ke gudang. Sehingga
terjadi penghematan rute yang juga berdampak pada penghematan biaya.
4. Standardisasi
BMW melakukan usaha khusus untuk
menaikkan tingkat standardisasi (standardization) terhadap bahan baku
yang dipesannya dari pemasok. Karena selain untuk menjaga kualitas produknya
hal itu juga dapat meningkatkan kualitas produk-produk mobil BMW.
5. Pemesanan Elektronik dan Pemindahan
Dana
Untuk bertukar data, transaksi
pemesanan, pembelian, dokumen penerimaan, serta kegiatan yang lain dalam
berhubungan dengan pemasok BMW menggunakan system pertukaran data elektronik (electronic
data interchange – EDI). Hal tersebut adalah bentuk pemindahan data
yang terstandardisasi untuk komunikasi terkomputerisasi. Karena selain
menghemat kertas juga mempermudah pekerjaan administrasi. Namun kini EDI sudah
ditinggalkan dan digantikan oleh jaringan internet yang lebih cepat dan murah.
Jadi pemesanan dapat dilakukan secara online. Tidak hanya itu kegiatan-kegiatan
yang lain juga dapat dilakukan secara online.
E. Pemilihan Vendor
Vendor barang dan jasa yang
dibeli oleh BMW tentu harus diseleksi terlebih dahulu. Pemilihan vendor (vendor
selection) mempertimbangkan banyak factor, seperti kesesuaian strategis,
kemampuan penjual, pengiriman, dan kinerja berkualitas. Proses pemilihan bisa
menjadi sangat menantang karena perusahaan yang akan dijadikan vendor memiliki
kemampuan yang berbeda-beda dalam beberapa bidang dengan perusahaan BMW. Maka
dalam pemilihan vendor tersebut BMW melakukan beberapa kajian berikut:
1. Evaluasi Vendor
Langkah ini BMW melakukan
pencarian terhadap vendor yang potensial bahwa vendor tersebut akan mampu
menjadi pemasok yang baik. Tahap ini memerlukan kriteria-kriteria yang telah
ditetapkan oleh pihak BMW yang tidak bisa kami jelaskan karena keterbatasan sumber.
Pemilihan pemasok yang baik sangatlah penting bagi BMW karena pemasok yang
terpilih ini akan menjadi mitra kerja dalam memasok persediaan bahan baku yang
diperlukan BMW dalam memproduksi produk-produknya.
2. Pengembangan Vendor
Langkah selanjutnya adalah
pengembangan vendor (vendor development). Pada tahap ini BMW telah
memutuskan vendor mana yang akan dijadikan mitra kerja dalam memasok kebutuhan
bahan bakunya. Kemudian BMW berusaha untuk memasukkan vendor ini kedalam
sistemnya. BMW memastikan bahwa vendor tersebut mampu menghargai kebutuhan mutu
BMW, perubahan teknis, jadwal dan pengiriman, system pembayaran, dan kebijakan
pengadaan. BMW juga melakukan pelatihan, bantuan teknis dan produksi,
juga menyiapkan prosedur perpindahan informasi. Hal-hal tersebut dimaksudkan
agar dalam kerjasama terjadi hubungan yang baik dan dapat saling memberikan
keuntungan.
3. Negosiasi
Setelah dua langkah tersebut
diatas dapat dipastikan bahwa BMW telah memilih vendor dan akan bekerja sama
dengan vendor tersebut. Maka untuk menindaklanjuti hal tersebut perlu adanya
negosiasi antara pihak BMW dengan pihak vendor tersebut. Dalam bernegosiasi
dengan vendor, BMW menggunakan pendekatan strategi negosiasi “combine one or
more”. BMW dan vendor setuju untuk mengkaji biaya tertentu, menerima
beberapa bentuk data pasar bagi biaya bahan baku, atau menyetujui bahwa pihak
vendor akan “tetap kompetitif”. Hal ini memerlukan kepercayaan terhadap
kemampuan satu sama lain agar hubungan baik tetap terjaga.
F. Manajemen Logistik
Tujuan manajemen logistik (Logistics
Management) adalah untuk memperoleh efisiensi operasi melalui
pengintegrasian aktivitas pemerolehan, pemindahan dan penyimpanan bahan. Ketika
biaya transportasi dan persediaan cukup besar, baik pada sisi input maupun
output dari proses produksi, maka diperlukan penekanan pada logistik.
Keunggulan bersaing yang potensial ditemukan melalui pengurangan biaya maupun
peningkatan pelayanan pelanggan. Untuk meminimalkan biaya tersebut BMW harus
memutuskan mengenai system distribusinya.
BMW adalah perusahaan yang juga
menerapkan system JIT, untuk sebagian bahan bakunya dikirimkan melalui darat
dan menggunakan alat transportasi berupa Truk. Karena dengan menggunakan Truk
bahan baku dapat dikirmkan tepat waktu, tanpa kerusakan, pekerjaan administrasi
yang baik dan biaya yang cukup rendah. Selain itu truk juga membawa barang
dengan lot yang cukup kecil sehingga dapat meminimalkan persediaan bahan baku.
Selain menggunakan transportasi darat yang berupa truk, BMW juga memanfaatkan
transportasi air untuk menganggkut bahan baku dari pemasok yang dihubungkan
oleh laut. Bahan baku yang dikirimkan melalui laut biasanya berjumlah besar.
System pengiriman melalui laut sangat berarti karena pengiriman tersebut memang
sangat diperlukan untuk kelancaran proses produksi.
G. Benchmark Rantai Pasokan
Untuk
meningkatkan kualitas BMW secara keseluruhan, tidak hanya produk tetapi juga
seluruh kegiatan didalam perusahaan termasuk pengelolaan rantai pasokan, BMW
melakukan benchmarking kepada perusahaan lain yang lebih baik dalam proses
pengelolaan rantai pasokan. Perusahaan yang telah melakukan penurunan biaya,
lead time, keterlambatan pengiriman, dan kekosongan persediaan, yang kesemuanya
dilakukan sambil melakukan peningkatan mutu. Dengan benchmarking tersebut
diharapkan bahwa BMW akan menemukan manajemen rantai pasokan yang efektif yang
menyediakan keunggulan bersaing dengan membantu menanggapi tuntutan pasar
global.
Tgl : 05 November 2013
Jam akses : 22.19 PM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar