Selasa, 05 November 2013

Penerapan Supply Chain Management (SCM) di BMW

 Penerapan Keputusan Rantai Pasokan BMW
Dewasa ini peningkatan pengetahuan konsumen ialah mengenai kepuasan yang di berikan. Perusahaan  merasionalkan proses mereka secara efektif  dan perusahaan harus memberikan tanggapan  yang tercermin pada manajemen rantai pasokan yang tujuannya membangun sebuah rantai pemasok yang memusatkan perhatian untuk memaksimalkan nilai bagi pelanggan. BMW telah mengumumkan rencana untuk merubah rantai pasokan siklus  melalui penerapan sistem manajemen layanan baru. Manajemen rantai pasokan merupakan salah satu prioritas atas grup. Gudang ruang untuk menangani pasokan menjadi lebih kecil dan perusahaan harus menangani masalah yang berkaitan dengan kebutuhan pelanggan untuk lebih banyak pilihan dan fleksibilitas. Jadi kompleksitas yang terkait dengan meningkatnya permintaan untuk just in time pengiriman harus dipenuhi oleh sistem manajemen rantai pasokan yang efisien. BMW akan melakukan pemesanan sebelum proses produksi untuk efisiensi. BMW berusaha melakukan penghematan biaya, tidak ada biaya persediaan yang berhubungan dengan strategi perusahaan dalam penghematan biaya.
Membina hubungan dengan perusahaan lain demi flexibilitas. Ini dilakukan oleh perusahaan BMW Amerika utara dengan Penske Logistik demi kelancaran produknya. Perusahaan tersebut membantu BMW menanggani distribusi suku cadang ke dealer  BMW di Mexico, hal ini dilakukan perusahaan agar dapat memperlancar dalam proses pembuatan mobil BMW. Dengan bekerja sama dengan pihak lain, BMW akan memperpendek efisiensi waktu dalam proses produknya. Kelancaran dalam rantai pasokan akan mempengaruhi nilai barang tersebut di mata konsumen. Konsumen akan lebih puas dengan pelayanan yang baik dari produk tersebut di tunjang dengan produk BMW itu sendiri yang berkualitas dengan tetap menjaga komitmen terhadap konsumen BMW yang kita ketahui untuk kalangan menengah ke atas. Respon cepat yang dilakukan perusahaan terhadap pasokan yang memberikan dampak yang positif terhadap nilai BMW.
BMW melakukan mass customization pada produknya yang memiliki performa yang luar biasa. Mass costomaziation perlu dilakukan BMW untuk memberikan kesan yang berbeda pada produknya. Di samping itu sebagai produsen mobil mewah BMW harus memberikan nilai tambah yang ada dalam produknya yang akan memberikan dampak pada pasar yang ada. BMW menawarkan berbagai macam tipe mobil dan memungkinkan mendapatkan mobil seperti apa yang mereka inginkan. Hal yang ingin dicapai adalah kepuasan pelanggan dengan memberikan nilai tambah pada produknya serta meningkatkan citra perusahaannya dalam dunia bisnis otomotif. Ini terbukti dengan di luncurkan BMW mini yang ditujukan bagi mereka yang menyukai mobil dengan ukuran mini yang mengekspresikan diri mereka. Mass costumaziation dengan jumlah terbatas namun memungkinkan bagi konsumen untuk mendesain model atap secara online. BMW menerapkan strategi differensiasi dalam strategi rantai pasokan produknya untuk memikat konsumennya agar memilih produknya. Di harapkan dengan mass costumization akan menambah pangsa konsumen yang ada.
B.     Ekonomi Rantai Pasokan
1.  Keputusan buat atau beli.
Rantai pasokan memperoleh perhatian yang cukup besar dalam strategi perusahaan. Hampir seluruh perusahaan, proses rantai pasokan memiliki proporsi yang besar dalam hal biaya maka perlu strategi yang efektif. Rantai pasokan memberikan peluang yang besar mengurangi biaya dan meningkatkan keuntungan dengan strategi yang cermat pula dari seorang manajer. Keputusan jual atau beli. Kebanyakan pelaku usaha manufaktur, restoran, dan perakitan produk membeli komponen subrakitan yang akan di jadikan produk akhir. BMW menjalin kerja sama dengan para pemasok untuk memenuhi kebutuhan produksinya untuk kebutuhan akhir. BMW sangat selektif dalam menjalin kerjasama dengan pemasok untuk menjaga hasil produksi yang memang di tujukan kepada kalangan atas. Karyawan BMW di tuntut mengevaluasi pemasok memastikan barangnya sampai dengan yang di jadwalkan.
2.  Outsourcing
Outsourcing memindahkan sebagian dari apa yang biasanya merupakan sumber daya dan aktivitas internal ke penjual di luar perusahaan yang membuat sedikit berbeda dari keputusan jual atau beli. Outsourcing merupakan bagian dari trend yang berkembang menuju pemanfaatan efisiensi. BMW melakukan outsourcing di China, Rusia dan Thailand. BMW melakukan Outsourcing selain untuk manambah pangsa pasar yang ada saat ini juga untuk penghematan dana perusahaan di banding di buat di negara asal. Misalnya di China yang lebih padat karya yang membutuhkan tenaga kerja yang banyak.
C.    Hubungan Pemasok Dengan BMW
BMW menjalin kerja sama dengan sedikit pemasok. BMW di Amerika menjalin sekitar 100 pemasok untuk bagian mobil dengan pemilihan yang selektif. Hubungan jangka panjang yang diinginkan BMW dengan pemasok yang setia. Dengan sedikit pemasok di harapkan pemasok lebih mengerti kebutuhan BMW yang tetap menampilkan kesan lux di masyarkat dan kualitas yang menjamin. Penggunaan rantai pasokan yang sedikit memungkinkan menghasilkan biaya transaksi dan biaya produksi yang rendah. Dengan sedikit pemasok memiliki komitmen terhadap BMW dengan inovasi–inovasi sehingga perusahaan lebih agresif dalam mencapai sasaran pasar. Kualitas dan performa mobil BMW pun dapat terjamin dengan sedikit pemasok, perusahaan dapat mengontrol lebih aktif seperti apa yang diinginkan
D.    BMW Dalam Pengelolaan Rantai Pasokan
BMW merupakan salah satu perusahaan yang menerapkan pengelolaan rantai pasokan yang terintegrasi, sehingga sangat mungkin untuk mendapatkan efisiensi yang substansial dalam dalam pengelolaan bahan baku yang didapatkan dari pemasok. Siklus bahan baku bergerak dari pemasok kemudian diterima lalu dilakukan proses produksi lalu didistribusikan kepada distributor dan sampai pada pelanggan. Masing-masing dalam siklus terebut berlangsung dalam organisasi terpisah dan mandiri. Kesuksesan BMW dimulai dari adanya kesepakatan tujuan bersama, kepercayaan dengan pemasok dan didukung dengan budaya organisasi yang sejalan.
Untuk membentuk sebuah manajemen pengelolaan rantai pasokan yang terintegrasi ada beberapa hal yang dilakukan oleh BMW, diantaranya:
1.   Data “Pull” yang Akurat.
BMW membagikan data informasi point-of-sales (POS) kepada pemasok, agar setiap anggota yang tergabung dalam rantai pasokan dapat melakukan penjadwalan yang efektif. Kemudian penggunaan Teknologi Informasi dalam pemesanan bahan baku (computer-assisted ordering –CAO). Dengan begitu penggunaan system POS bisa menyesuaikan data persediaan yang ada dan sisa pesanan. Kemudian bahan baku yang diperlukan bisa langsung dikirim oleh pemasok.
2.  Pengurangan Ukuran Lot
Pemasok mengirimkan bahan baku dalam ukuran lot yang tidak terlalu besar kemudian bahan baku yang sudah diterima bisa langsung diproses. Keuntungan mengirimkan bahan baku dalam ukuran yang tidak terlalu besar adalah agar persediaan bahan baku yang tersedia di pabrik minimum sehingga dapat mengurangi biaya pemeliharaan bahan baku.
3.  Persediaan yang Dikelola oleh Vendor
Persediaan yang dikelola oleh vendor (vendor managed inventory – VMI), dalam hal ini BMW menyerahkan persediaan akan bahan bakunya pada pemasok. Jadi ketika bahan baku sudah hampir mencapai nol maka pemasok langsung mengirimkan bahan baku. Pemasok langsung mengirimkan bahan bakunya ke bagian produksi tidak ke gudang. Sehingga terjadi penghematan rute yang juga berdampak pada penghematan biaya.
4.  Standardisasi
BMW melakukan usaha khusus untuk menaikkan tingkat standardisasi (standardization) terhadap bahan baku yang dipesannya dari pemasok. Karena selain untuk menjaga kualitas produknya hal itu juga dapat meningkatkan kualitas produk-produk mobil BMW.
5.  Pemesanan Elektronik dan Pemindahan Dana
Untuk bertukar data, transaksi pemesanan, pembelian, dokumen penerimaan, serta kegiatan yang lain dalam berhubungan dengan pemasok BMW menggunakan system pertukaran data elektronik (electronic data interchange – EDI). Hal tersebut adalah bentuk pemindahan data yang terstandardisasi untuk komunikasi terkomputerisasi. Karena selain menghemat kertas juga mempermudah pekerjaan administrasi. Namun kini EDI sudah ditinggalkan dan digantikan oleh jaringan internet yang lebih cepat dan murah. Jadi pemesanan dapat dilakukan secara online. Tidak hanya itu kegiatan-kegiatan yang lain juga dapat dilakukan secara online.



E.     Pemilihan Vendor
Vendor barang dan jasa yang dibeli oleh BMW tentu harus diseleksi terlebih dahulu. Pemilihan vendor (vendor selection) mempertimbangkan banyak factor, seperti kesesuaian strategis, kemampuan penjual, pengiriman, dan kinerja berkualitas. Proses pemilihan bisa menjadi sangat menantang karena perusahaan yang akan dijadikan vendor memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam beberapa bidang dengan perusahaan BMW. Maka dalam pemilihan vendor tersebut BMW melakukan beberapa kajian berikut:
1.  Evaluasi Vendor
Langkah ini BMW melakukan pencarian terhadap vendor yang potensial bahwa vendor tersebut akan mampu menjadi pemasok yang baik. Tahap ini memerlukan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan oleh pihak BMW yang tidak bisa kami jelaskan karena keterbatasan sumber. Pemilihan pemasok yang baik sangatlah penting bagi BMW karena pemasok yang terpilih ini akan menjadi mitra kerja dalam memasok persediaan bahan baku yang diperlukan BMW dalam memproduksi produk-produknya.
2.  Pengembangan Vendor
Langkah selanjutnya adalah pengembangan vendor (vendor development). Pada tahap ini BMW telah memutuskan vendor mana yang akan dijadikan mitra kerja dalam memasok kebutuhan bahan bakunya. Kemudian BMW berusaha untuk memasukkan vendor ini kedalam sistemnya. BMW memastikan bahwa vendor tersebut mampu menghargai kebutuhan mutu BMW, perubahan teknis, jadwal dan pengiriman, system pembayaran, dan kebijakan pengadaan.  BMW juga melakukan pelatihan, bantuan teknis dan produksi, juga menyiapkan prosedur perpindahan informasi. Hal-hal tersebut dimaksudkan agar dalam kerjasama terjadi hubungan yang baik dan dapat saling memberikan keuntungan.
3.  Negosiasi
Setelah dua langkah tersebut diatas dapat dipastikan bahwa BMW telah memilih vendor dan akan bekerja sama dengan vendor tersebut. Maka untuk menindaklanjuti hal tersebut perlu adanya negosiasi antara pihak BMW dengan pihak vendor tersebut. Dalam bernegosiasi dengan vendor, BMW menggunakan pendekatan strategi negosiasi “combine one or more”. BMW dan vendor setuju untuk mengkaji biaya tertentu, menerima beberapa bentuk data pasar bagi biaya bahan baku, atau menyetujui bahwa pihak vendor akan “tetap kompetitif”. Hal ini memerlukan kepercayaan terhadap kemampuan satu sama lain agar hubungan baik tetap terjaga.
F.     Manajemen Logistik
Tujuan manajemen logistik (Logistics Management) adalah untuk memperoleh efisiensi operasi melalui pengintegrasian aktivitas pemerolehan, pemindahan dan penyimpanan bahan. Ketika biaya transportasi dan persediaan cukup besar, baik pada sisi input maupun output dari proses produksi, maka diperlukan penekanan pada logistik. Keunggulan bersaing yang potensial ditemukan melalui pengurangan biaya maupun peningkatan pelayanan pelanggan. Untuk meminimalkan biaya tersebut BMW harus memutuskan mengenai system distribusinya.
BMW adalah perusahaan yang juga menerapkan system JIT, untuk sebagian bahan bakunya dikirimkan melalui darat dan menggunakan alat transportasi berupa Truk. Karena dengan menggunakan Truk bahan baku dapat dikirmkan tepat waktu, tanpa kerusakan, pekerjaan administrasi yang baik dan biaya yang cukup rendah. Selain itu truk juga membawa barang dengan lot yang cukup kecil sehingga dapat meminimalkan persediaan bahan baku. Selain menggunakan transportasi darat yang berupa truk, BMW juga memanfaatkan transportasi air untuk menganggkut bahan baku dari pemasok yang dihubungkan oleh laut. Bahan baku yang dikirimkan melalui laut biasanya berjumlah besar. System pengiriman melalui laut sangat berarti karena pengiriman tersebut memang sangat diperlukan untuk kelancaran proses produksi.
G.    Benchmark Rantai Pasokan
Untuk meningkatkan kualitas BMW secara keseluruhan, tidak hanya produk tetapi juga seluruh kegiatan didalam perusahaan termasuk pengelolaan rantai pasokan, BMW melakukan benchmarking kepada perusahaan lain yang lebih baik dalam proses pengelolaan rantai pasokan. Perusahaan yang telah melakukan penurunan biaya, lead time, keterlambatan pengiriman, dan kekosongan persediaan, yang kesemuanya dilakukan sambil melakukan peningkatan mutu. Dengan benchmarking tersebut diharapkan bahwa BMW akan menemukan manajemen rantai pasokan yang efektif yang menyediakan keunggulan bersaing dengan membantu menanggapi tuntutan pasar global.


Tgl : 05 November 2013
Jam akses : 22.19 PM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar